Tamasya ke Surga
Surga
bagi setiap muslimin adalah sesuatu yang sangat didambakan. Siapa yang
tidak mau akan surganya Allah maka sesungguhnya telah menyalahi ajaran
Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam. Karena diantara ajaran
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah untuk meminta surga dan
dijauhkan dari adzab neraka yang sangat pedih.
Setelah
kita tahu bahwa sesungguhnya surga itu adalah rahmat dan karunia dari
Allah Ta’ala maka ada baiknya kita tahu tentang surga. Bagaimana kita
bisa masuk ke surga? Tentu saja melalui pintu surga.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,”
Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya dibawa ke dalam surga
berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka telah sampai ke surga itu
sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka
penjaga-penjaganya, ’Kesejahteraan (dilimpahkan) atas kalian,
berbahagialah kalian! Maka masukilah surga ini, sedang kalian kekal
didalamnya’.” (Az-Zumar:73).
Sedangkan tentang neraka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,” Sehingga apabila mereka telah sampai di neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya.” (Az-Zumar:71).
Pintu
surga, ketika mereka berada di dekatnya, mereka mendapati pintu-pintu
surga tertutup lalu mereka meminta kepada-Nya selaku pemilik dan
penguasa agar surga tersebut dibukakan untuk mereka.
Mereka
meminta syafa’at kepada Allah dengan perantaraan rasul-rasul Ulul
Azmi. Namun mereka semua menolaknya hingga kemudian para rasul menyuruh
mereka menemui nabi terakhir yang paling mulia. Nabi terakhir tersebut
berkata, Syafa’at ini adalah hak saya. Ia pergi ke bawah Arasy
kemudian sujud kepada Rabbnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala membiarkan
sujud sampai waktu tertentu kemudian mengizinkannya mengangkat kepalanya
dan mengajukan permohonannya. Lalu ia meminta syafa’at kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala untuk membukakan pintu-pintu surga-Nya dan Allah
Ta’ala pun memberikan syafa’at kepadanya dan mengizinkannya membukakan
pintu-pintu surga sebagai bukti keagungan surga, derajat rasul-Nya dan
pemuliaan Allah Ta’ala kepadanya.
Pintu-pintu
surga setelah para penghuninya memasukinya maka ia akan tetap selalu
dibuka. Ini merupakan isyarat bahwa mereka bisa bergerak secara leluasa
dan mondar-mandir di dalam surga semau mereka. Serta masuknya para
malaikat setiap waktu kepada mereka dengan membawa hadiah-hadiah dan
rezki-rezki untuk mereka dari Rabb mereka dan masuknya apa saja yang
menggembirakan mereka setiap waktu. Juga di dalamnya ada isyarat bahwa
surga adalah tempat yang sangat aman sehingga mereka di dalamnya tidak
perlu menutup pintu rumahnya sebagaimana mereka menutup pintu rumahnya
ketika di dunia.
Dalam
shahih Bukhari dan shahih Muslim, disebutkan hadits dari Abu Hazm dari
Sahl bin Sa’ad bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,” Di surga terdapat delapan pintu. ada yang namanya Rayyan. Yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang puasa.” (Muttafaqun ‘Alaih).
Dalam
shahih Bukhari dan shahih Muslim juga disebutkan hadits dari Zuhri
dari Hamid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ”Barangsiapa
berinfaq dengan sepasang unta atau kuda atau lainnya di jalan Allah,
maka ia dipanggil dari pintu-pintu surga, Wahai hamba Allah, pintu ini
lebih baik. Barangsiapa rajin shalat, maka ia dipanggil dari pintu
sholat. Barangsiapa berjihad, maka ia dipanggil di pintu jihad.
Barangsiapa rajin bershadaqoh, maka ia masuk dari pintu shadaqah. Dan
barangsiapa puasa, maka ia dipanggil dipintu Rayyan. Abu Bakar berkata,
Wahai Rasulullah, apakah setiap orang dipanggil dari pintu-pintu
tersebut? Adakah orang yang dipanggil dari kesemua pintu tersebut?
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, Ya, dan aku berharap
bahwa engkau termasuk dari mereka.” (Muttafaqun ‘Alaih).
Dalam
Shahih Muslim disebutkan hadits dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu
Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,” Siapa
diantara kalian yang berwudhu kemudian menyempurnakan wudhunya lalu
membaca, ’Asyhadu an la ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu wa
asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu (Saya bersaksi bahwa tiada
sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah saja dan tidak ada
sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan
utusan-Nya)’. melainkan dibukakan baginya pintu-pintu surga dan ia
masuk dari mana saja ia sukai.” (H.R.Muslim).
Utbah bin Abdullah As-Salami berkata bahwa saya mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika
seorang muslim mempunyai tiga orang anak yang belum baligh kemudian
meninggal dunia, maka mereka menjumpainya di pintu-pintu surga yang
delapan dan bebas ia masuk dari pintu mana saja yang disukainya.”
(H.R Ibnu Majah dan Abdullah bin Ahmad dari Numair yang berkata bahwa
telah berkata kepada kami Ishaq bin Sulaiman yang berkata bahwa telah
berkata kepada kami Jarir bin Utsman dari Syarkhil bin Syufah dari Utbah
Radhiyallahu Anhu).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang berkata,”
Dihidangkan semangkok roti yang dimasak dengan daging kepada
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau mengambil dengan lengan
kambing yang paling beliau gemari. Beliau menggigit lengan kambing
tersebut sambil mengatakan, Aku adalah pemimpin manusia pada Hari
Kiamat. Lalu beliau menggigit daging untuk kedua kalinya dan berkata,
Aku adalah pemimpin manusia pada hari kiamat. Ketika beliau melihat
tidak ada sahabatnya yang bertanya kepadanya, beliau berkata, Kenapa
kalian tidak bertanya, Bagaimana hal tersebut terjadi? Para sahabat
berkata, Bagaimana hal tersebut dapat terjadi ya Rasullullah? Di akhir
hadits Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, Aku datang di
bawah arasy dan sujud kepada Rabbku. Rabb semesta alam menempatkanku
ditempat yang belum pernah ditempati siapa pun sesudahku. Aku berkata
kepada Rabbku, ‘Ya Rabbku, umatku dan umatku.’ Allah berfirman, ’Wahai
Muhammad, masukkan umatmu yang tidak dihisab lewat pintu sebelah kanan!
Mereka bebas masuk pintu-pintu lainnya.’ Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam bersabda, Demi Muhammad yang jiwanya ada di Tangan-Nya,
jarak antara dua daun pintu surga adalah seperti Makkah dan Hajar atau
Hajar dan Makkah’.” (H.R. Bukhari, Ahmad dan Abu Uwanah).
Demikianlah
sedikit penjabaran serta penggambaran tentang pintu-pintu surga yang
telah dijelaskan oleh Rasul kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Semoga yang demikian ini menjadikan kita semua sadar akan kebesaran
dan keagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan semoga kita semua
dirahmati dan dikaruniai menjadi penghuni-penghuni surga dan kekal di
dalamnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allahu A’lam.
Advertise on APSense
This advertising space is available.
Post Your Ad Here
Post Your Ad Here
Comments