Kumbang Tanduk, Inspirasi Seni Dari Kenangan Masa Kecil
Awal tahun 2016 ini dimulai dengan sebuah babak baru di bidang seni, terutama aliran seni kinetik. Baru-baru ini Dedy Shofianto, seorang lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar pameran tunggalnya. Seniman muda yang kerap menciptakan karya seni kinetik dengan medium kayu itu menampilkan karya yang bertajuk 'Kumbang Tanduk'.Pameran digelar di Redbase Foundation Yogyakarta pada 15 Januari 2016, dengan judul 'EVOLUTION' ini memamerkan karya seni tiga dimensi yang berbentuk 'Kumbang Tanduk’. Dedy menyatakan bahwa ia memilih binatang tersebut dengan beberapa alasan.
"Kumbang Tanduk mengingatkan saya akan kenangan masa kecil ketika sering bermain dan mengadu jenis kumbang ini bareng kawan sepermainan," katanya, Jumat (15/1/2016).
Pada masanya, jenis kumbang ini merupakan hama bagi perkebunan kelapa sawit. Namun kini, jenis Kumbang Tanduk ini sulit ditemukan.
"Tapi selain itu karena memang Kumbang Tanduk punya bentuk dan suara yang sangat indah. Saya berpikir bagaimana jika diciptakan secara kinetik, bergerak dan bersuara," imbuh seniman yang pernah memperoleh penghargaan karya seni terbaik pada acara Dies Natalis ISI Yogyakarta tahun 2012 dan 2013.
Terinspirasi dari kenangan masa kecil itulah kemudian tercipta tujuh buah karya seni. Bentuknya pun berpadu dengan bentuk mekanik mesin, seperti roda gigi, stang seher, mur-baut, dan lain sebagainya. Semua karya tersebut diciptakan oleh Dedi menggunakan material kayu dengan tetap mempertimbangkan aspek kekuatan, beban, dan keindahan.
Hal ini cukup menunjukkan perkembangan seni kinetik yang ada di Indonesia. Berkembangnya seni kinetik ini tak pernah lepas dari peran Edwin Rahardjo, sang pemilik Edwins Gallery yang mempunyai alamat web http://www.edwinsgallery.com. Dengan konsisten, beliau telah menjadi pelopor sekaligus pengawal perkembangan seni tersebut hingga saat ini.
Advertise on APSense
This advertising space is available.
Post Your Ad Here
Post Your Ad Here
Comments