Hebat! FFA Sukses Meredam Kebakaran Lahan dan Hutan Hingga 90 Persen
Akhir-akhir ini, beberapa wilayah di Indonesia sering kali mengalami masalah kebakaran lahan dan hutan. Masalah ini menjadi perhatian serius bagi banyak orang, tak hanya dalam skala nasional tetapi bahkan internasional. Sebab, dampak dari kebakaran lahan dan hutan yang bersifat negatif tak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia saja melainkan juga sampai ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Pengusaha Sukanto Tanoto juga turut aktif dalam program ini melalui group perusahaannya.
Pada tanggal 2 Oktober 2015, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup berdasarkan pantauan satelit NASA merilis bahwa ada 561 titik api yang tersebar di sebanyak 18 provinsi di seluruh Indonesia. Sepanjang tahun 2014 sampai dengan 2015, 10,5 juta hektar luas hutan pun rusak akibat adanya kebakaran dan kegiatan manusia yang merusak hutan seperti pembalakan liar. Tak hanya itu, lebih dari 60 ribu orang menderita infeksi saluran pernapasan atas atau yang kerap disebut ISPA karena peristiwa kebakaran hutan. Jika tak segera diatasi dengan tepat, bencana kebakaran ini kemungkinan mengundang bencana susulan yang lebih hebat, yang berupa bencana ekologi serta bencana sosial. Mulai dari kerusakan lingkungan, punahnya keanekaragaman hayati yang ada, banjir, longsor, kekeringan, hingga meledaknya jumlah hama akibat sistem rantai makanan di alam yang telah kacau. Juga peningkatan jumlah penduduk miskin, rawan pangan, rentan terhadap kesehatan, dan keselamatan manusia sebagai akibat semakin berkurangnya akses masyarakat terhadap sumberdaya lahan dan hutan. Ini tentu semakin mengancam kehidupan masyarakat.Parahnya, bencana kebakaran hutan di Indonesia ini ibaratkan gunung es, yang mana hanya bagian puncaknya saja yang terlihat. Faktanya, masih banyak bencana kebakaran lahan dan hutan yang terjadi namun tidak dapat terdeteksi karena berbagai sebab. Untuk mengatasi masalah ini, tidak bisa kita hanya mengandalkan campur tangan pemerintah saja. Seluruh elemen masyarakat harus saling bersinergi demi menyelesaikan problematika lingkungan yang satu ini. Seperti yang dilakukan oleh Fire Free Alliance (FFA), sebuah kelompok yang terdiri dari perusahaan swasta, LSM, serta masyarakat sipil.
Beranggotakan APRIL, Asian Agri, IDH, IOI Group, Musim Mas, PM. Haze, Sime Darby, dan Wilmar, kelompok ini meraih pencapaian yang mengagumkan yakni telah berhasil mengurangi insiden kebakaran di Indonesia sebesar 50 hingga 90 persen pada jangka waktu tahun 2015 sampai dengan tahun 2016. Didirikan pada bulan Februari 2016, FFA memang memilih untuk berfokus pada upaya pencegahan kebakaran dengan mendirikan sebuah program yang dinamai Desa Bebas Api. Program ini tak hanya melibatkan, namun juga sekaligus mengedukasi masyarakat akan pentingnya pencegahan kebakaran lahan dan hutan. Direktur Royal Golden Eagle yang sekaligus putra dari entrepreneur terkenal Sukanto Tanoto, Anderson Tanoto menyatakan bahwa program Desa Bebas Api ini terbukti efektif dalam mencegah kebakaran lahan dan hutan. Sebab, melalui program ini, setiap orang diingatkan untuk tidak membakar hutan serta lahan karena dampaknya yang sangat buruk.
Apa yang dilakukan FFA ini tentu sebuah langkah cemerlang dalam mengatasi masalah kebakaran lahan dan hutan. Ada baiknya jika langkah ini menjadi inspirasi bagi elemen masyarakat lain untuk diikuti, demi terselesaikannya masalah kebakaran hutan di Indonesia.
Advertise on APSense
This advertising space is available.
Post Your Ad Here
Post Your Ad Here

Comments