Cerita Dendam Ahok ke Kantor Pajak
virtual office jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku pernah ingin mengerjakan hal nekat. Pria yg karib disapa Ahok tersebut bercerita, dirinya pernah berniat melempar kantor pajak dgn granat.
Keinginan itu muncul saat dirinya masih tinggal di Belitung Timur. Kala itu, Ahok melihat keluarganya yang berbisnis timah terus diteror petugas pajak utk memberikan jatah lebih. Meski hasil timah menurun, para oknum pajak tetap saja meminta bayaran tinggi jauh di atas nilai yang harus dibayarkan.
Hal itu memicu kekesalannya. Bahkan, 2 saudaranya lalu menderita stroke karna terus diteror oknum pajak.
”Dulu abdi waktu kecil sering berkhayal bawa granat buat timpukin ke org pajak gara-gara oknum pajak perasin om abdi stroke soal timah. Biarin aja telah siap mati saya, paling enggak sudah berhasil ngebom dia,” ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Ayah 3 anak itu mengatakan, perilaku oknum pajak seperti itu memunculkan dendam pada para pejabat. Ahok mengaku bersyukur, niat buruknya tersebut tidak sampai terealisasi sampai sekarang.
”Untungnya ke gereja, gereja, baca Alkitab sadar, beribadah sadar lagi,” ujar dia.
Tak hanya itu, Ahok menuturkan, akal-akalan oknum pajak jg selalu muncul ketika dirinya akan maju dalam pemilu. Sang ibu hingga hafal, pasti ada petugas yang datang utk memeriksa pajak dan segala macam keuangan Ahok sebelum mencalonkan diri.
”Ibu aku yang lulusan SMP juga hafal dan dpt ngomong begini `Kalau lu ingin nyalon lagi, pasti yg diperiksa pajak dicari-cari korupsi atau tidak`. Telah kenyang kita, keluarga saya telah biasa digituin. Makanya dendam ane simpan serta simpan,” tutur dia.
service office jakarta - Pesan dari mendiang sang ayah jg membuat Ahok semakin dendam membalas perlakuan oknum pajak. Sehingga, ketika menjabat sebagai gubernur dia sering ribut dgn para bawahan yang dinilai bermain-main anggaran.
”Bapak ane juga kesal sama org pajak. Makanya bapak abdi pesan, engkau baik-baik sekolah karena rakyat kecil enggak dpt melawan, kami yang kaya & berpendidikan yg dpt melawan,” pungkas Ahok.
Keinginan itu muncul saat dirinya masih tinggal di Belitung Timur. Kala itu, Ahok melihat keluarganya yang berbisnis timah terus diteror petugas pajak utk memberikan jatah lebih. Meski hasil timah menurun, para oknum pajak tetap saja meminta bayaran tinggi jauh di atas nilai yang harus dibayarkan.
Hal itu memicu kekesalannya. Bahkan, 2 saudaranya lalu menderita stroke karna terus diteror oknum pajak.
”Dulu abdi waktu kecil sering berkhayal bawa granat buat timpukin ke org pajak gara-gara oknum pajak perasin om abdi stroke soal timah. Biarin aja telah siap mati saya, paling enggak sudah berhasil ngebom dia,” ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Ayah 3 anak itu mengatakan, perilaku oknum pajak seperti itu memunculkan dendam pada para pejabat. Ahok mengaku bersyukur, niat buruknya tersebut tidak sampai terealisasi sampai sekarang.
”Untungnya ke gereja, gereja, baca Alkitab sadar, beribadah sadar lagi,” ujar dia.
Tak hanya itu, Ahok menuturkan, akal-akalan oknum pajak jg selalu muncul ketika dirinya akan maju dalam pemilu. Sang ibu hingga hafal, pasti ada petugas yang datang utk memeriksa pajak dan segala macam keuangan Ahok sebelum mencalonkan diri.
”Ibu aku yang lulusan SMP juga hafal dan dpt ngomong begini `Kalau lu ingin nyalon lagi, pasti yg diperiksa pajak dicari-cari korupsi atau tidak`. Telah kenyang kita, keluarga saya telah biasa digituin. Makanya dendam ane simpan serta simpan,” tutur dia.
service office jakarta - Pesan dari mendiang sang ayah jg membuat Ahok semakin dendam membalas perlakuan oknum pajak. Sehingga, ketika menjabat sebagai gubernur dia sering ribut dgn para bawahan yang dinilai bermain-main anggaran.
”Bapak ane juga kesal sama org pajak. Makanya bapak abdi pesan, engkau baik-baik sekolah karena rakyat kecil enggak dpt melawan, kami yang kaya & berpendidikan yg dpt melawan,” pungkas Ahok.
Advertise on APSense
This advertising space is available.
Post Your Ad Here
Post Your Ad Here
Comments