Sinusitis Dan Gejalanya

by Daphne Lee Web maker

Sinusitis paling sering terjadi setelah infeksi saluran pernafasan bagian atas, seperti flu (common cold).

Apalagi flu yang terjadi berulang-ulang dan berkepanjangan. Virus ini bisa menyebar ke sinus melalui saluran pernapasan bagian atas.

Jika sudah ada infeksi sekunder, akan muncul lendir kuning atau hijau yang memenuhi rongga kecil.

Sinus akan menjadi meradang dan bengkak.

Secara umum, tanda atau gejala sinusitis pada anak adalah sebagai berikut:

Sulit untuk bernafas melalui hidung. Hidung tersumbat / lendir sehingga indera penciuman kurang berfungsi.
Muncul mukosa (mukosa) berwarna kuning atau hijau dari hidung.
Jika pasien membungkuk ke depan, rasa sakit yang berdenyut akan terasa di sekitar wajah. Begitu juga dengan nyeri di sekitar dahi, mata, dagu, terutama saat ditekan.
Sakit kepala / pusing.
Demam yang berlangsung lebih dari 10-14 hari. Terkadang demam tidak terlalu tinggi.
Batuk. Bau nafas.
Suara hidung.

Menurut Dr. Bono Humana Mahyudin, SpTHT-KL, infeksi dini atau terjadinya radang sinus biasanya tidak begitu terlihat.

Ada proses yang terjadi sebelum gejala sinusitis sebenarnya muncul. Awalnya mungkin hanya keluhan sering flu atau hidung terasa terkompresi / buntu.

Akhirnya, menghirup bau dari hidung, keduanya merasakan pasien, juga orang lain yang diajak bicara.

Selanjutnya, jika proses infeksi memburuk, dimana rongga sinus yang sebelumnya kosong menjadi lebih terisi penuh dengan cairan lendir, mulai terasa sakit.

Tentunya tergantung rongga sinus mana yang terkena, bila ditekan akan terasa sakit.

Bila rasa sakit terasa di sebelah kiri / kanan hidung atau keduanya, mengindikasikan kemungkinan sinusitis di daerah tersebut. Begitu juga jika kelembutan dirasakan di dasar hidung.

Bila rongga sinus lebih banyak mengandung lendir, terutama berbau busuk berbau busuk, akan tampak membengkak di sebelah hidung. Ini mengindikasikan infeksi sinusitis terus berlanjut.

Berbeda dengan flu biasa, dimana ingus umumnya mudah dikeluarkan dari lubang hidung, tidak demikian dengan ingus rongga sinus yang menjadi gejala sinusitis.

Pasalnya, di muara rongga sinus ke rongga hidung ada "sistem katup" sehingga ingus dari rongga sinus tidak mudah keluar. Akibatnya, lendir terus tinggal dan menumpuk di rongga sinus, bahkan berkembang biak.