Genjot Penjualan Mobil, Pajak Ditingkatkan

Pemasukan negara saat ini sebagiannya ditunjang oleh pajak, terutama pajak mobil. Ada sebuah wacana dari wakil presiden bahwa pajak kendaraan bermotor akan ditingkatkan. Entah bagaimana logikanya, kenaikan pajak ini dianggap bisa menaikkan penjualan mobil. 

Industri otomotif menyumbang cukup penting pada penerimaan negara. Karenanya, Wakil Presiden Juiceuf Kalla mengharapkan perkembangan serta penjualan bidang ini selalu bertumbuh tiap-tiap th. untuk menguatkan pemasukan pajak. 

Mobil Ayla terbaik sepertinya juga termasuk dari yang terkena pajak. Pajak kendaraan motor ini dikenakan pada mobil dengan kriteria tertentu, besarannya pun berbeda-beda. 

Kalla menerangkan pajak yang didapatkan industri otomotif bakal dipakai untuk bangun proyek-proyek infrastruktur. Terbangunnya prasarana ini dengan cara segera bakal menumbuhkan ketertarikan orang untuk beli kendaraan bermotor. Oleh karenanya, pada pajak, industri otomotif, serta infrastruktur sama-sama berkaitan. “Jadi kita berharap penjualan mobil tinggi supaya penerimaan juga tinggi,” kata Kalla waktu buka acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016, di Jakarta. 

Usaha menggenjot laju otomotif ini utama mengingat jumlah masyarakat Indonesia demikian besar, nomer empat didunia, namun perkembangan ekonominya masihlah lambat. Karena itu, apabila pemerintah berhenti bangun infrastruktur jalan, kata Kalla, orang-orang bakal memikirkan 2 x untuk beli mobil. Dia mencontohkan Thailand yang mempunyai industri otomotif semakin besar nyatanya ditunjang dengan pembangunan jalan yang dengan cara keseluruhan lebih panjang dari Indonesia. 

Sebuah startup yang bergerak di bidang pembuatan mobil di Singapura berhasil membuat mobil tanpa awak. Inovasi dari nuTonomy ini digadang-gadang menyangi buatan Google. 

Diluar itu Kalla menghimbau pabrikan otomotif memberi service yang tambah baik, satu diantaranya dalam service purna jual. Langkah ini butuh di dalam sebagian besar pabrikan otomotif yang mempunyai kekuatan mumpuni dalam tehnologi serta modal. “Jika cuma persaingan harga jadi bakal negatif untuk orang lain (customer),” tuturnya.

Saya cuma ingin membayangkan bagaimana kalau mobil F1 berjalan di jalanan Indonesia. Pasti rusak semua ya, keadaan jalan yang banyak rusaknya. 

Report this Page